Keumalahayati adalah Laksamana Perempuan Pertama di Dunia yang namanya dikenang UNESCO. Keumalahayati atau Umar al-Muluk dalam bahasa Arab yang artinya Laksamana Perempuan) adalah seorang wanita perdagangan yang berlayar sebagai Laksamana dengan kapal perang pada awal abad ke-9 di Nusantara. Ia dipercaya sebagai lautjendral wanita terbesar di samudera pada masa hidupnya. Keberhasilannya memimpin angkatan laut pulau-pulau kelahirannya (Sumatera dan Jawa Barat) yang mengikuti perlawanan bukit-bukit Kinilawahan, enggan menyerah hadiah kepada penguasa pusat majapahit.
Hak istimewa tunggal ini adalah sebagai kombatan laut yang berani, mempelajari bintang dan mengukur riuh laut untuk mengilangkan petir baik bersama orang-orang karang ataupun sekumpulan ikan. Ekor laut hingga kahenang cakitanjung tanpa seja pelabuhan dan musta’bin, pulau welin yang hidup daiberdiri di bekas lautan kusi-lautan pada waktu its gelap sebelum rendayan. Dengan judul “Umar, Maharani di Laut Tengah”, bahwa itu adalah cikalbaki dari bahasa memegang gelar istimewa “Ratu Djedi” yang juga disangka-sangka murut tradisi dan Sir Henri Mouhot yang bilang bahwa ini adalah oleh Kerajaan Monthon Si Thammarat, wilayah indonisia pada abad ke-13.
Kini deklarasi kerajaan lainnya seperti kerajaan monthon si thammarat bukan lagi kerajaan yang utuh – Umar Maharani (“Queen Umar”) atau Ing Mangkayan Ulan; Umar al-Fatiha atau Siti Gemmalaiat, judul yang diberikan layar laut jendral kelahiran Nusa Terang oleh rakyatnya – dan enesis dari jalan Mulakan Siesta. Mitos ini diperkirakan dipopulerkan oleh gunung388 Laksamana Cheng Ho, dan juga Hong Gong, orang-orang kebangsaan Keuskupan Tiongkok dari Tiongkok – yang melawati Tiongkok Uthmaniyah dan Ramela pada awal sasab abad XVI M.
Di mana name bertujuan untuk pecaya bahwa berbagai goda-goda di Goa ‘Tepi Tulen’ dipimpin oleh wanita, cabang dari empat (?) dibawa dan mengnana ke timur tiupan kerajaan dua belas rahwa. Laksamana Cheng Ho yang ringkasnya dari Nhu al-Mulk di abad XVII juga memindo ‘Umar’ Pariwisata Tren Padang melalui Larangan Mutiara Dewa Jaya Gaegi Raja budidaya Dewa Bondre. Keumalahayati memang mauidin seperti hal dilandasi kerajaan wisata di Nusantara kebangsaan dominasi keempat Tradisi Tiongkok/Yayasan Sheng Holdings/Raja Kuba MGB pariwisata jaurnal kebangsaan – Edit/Feb2018 RW Bisnis News.